Anggaran Operasional
Menurut M Narafin menyatakan bahwa
:
“Anggaran operasional adalah anggaran yang
bertujuan untuk menyusun laba rugi. Anggaran laba rugi adalah anggaran berupa
daftar yang disusun seara sistematis atas pendapatan, beban, dan laba rugi yang
diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu.”
Perbedan Anggaran Dan Penganggaran
Anggaran (Budget) adalah rencana
kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan
keuangan), anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan
untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan.
Penganggaran adalah penciptaan suatu
rencana kegiatan yang dinyatakan dalam
ukuran keuangan. Penganggaran
memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan
keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.
Karakteristik Anggaran :
1.
Anggaran
mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2.
Anggaran
dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang
oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi).
3.
Mencakup periode satu tahun.
4.
Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat
untuk mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
5.
Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas
yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (budgetee).
6.
Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam
kondisi yang ditetapkan.
7.
Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya
dibandingkan dengan anggaran, dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
Tujuan Pokok Anggaran
- Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan datang
- Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
Fungsi Anggaran
Menurut
Rudianto (2009), anggaran mempunyai fungsi yaitu :
1. Alat perencanaan : Sebagai bagian dari
fungsi perencanaan (planning), anggaran merupakan rencana kerja yang menjadi
pedoman bagi anggota organisasi dalam bertindak. Anggaran merupakan rencana yang
diupayakan untuk direalisasikan. Anggaran memberikan sasaran dan arah yang
harus dicapai oleh setiap bagian organisasi di dalam suatu periode waktu
tertentu. Untuk fungsi perencanaan, anggaran memiliki beberapa manfaat yang
saling terkait, yaitu :
Ø
Memberikan
pendekatan yang terarah dan terintegrasi kepada seluruh anggota organisasi.
Ø
Menciptakan
suasana organisasi yang mengarah kepada tujuan umum, yaitu pencapaian laba
usaha.
Ø
Mendorong
seluruh anggota organisasi untuk memiliki komitmen mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.
Ø
Mengarahkan
penggunaan seluruh sumber daya pada kegiatan yang paling menguntungkan.
Ø
Mendorong
pencapaian standar prestasi yang tinggi bagi seluruh anggota organisasi.
2. Alat pengendalian : Sebagai bagian dari
fungsi pengendalian (controlling), anggaran berguna sebagai alat penilai
aktivitas setiap bagian organisasi sesuai dengan rencana atau tidak. Anggaran berfungsi
sebagai suatu standar atau tolak ukur manajemen. Sebagai standar, anggaran
digunakan untuk menilai aktivitas yang dilaksanakan setiap bagian manajemen
telah sesuai standar atau tidak. Jika realisasi pelaksanaan setiap bagian
manajemen lebih baik dari anggaran, maka dapat dinilai bahwa bagian tersebut
telah berhasil mencapai rencana yang telah ditetapkan. Untuk fungsi pengendalian,
anggaran memiliki beberapa manfaat yang saling terkait, yaitu :
Ø
Berperan
sebagai tolak ukur atau standar bagi keputusan organisasi.
Ø
Menilai
dan mengevaluasi secara sistematis setiap aspek organisasi.
Ø
Mendorong
pihak manajemen secara dini menelaah masalah yang dihadapi.
Keterbatasan Anggaran
- Dalam banyak kejadian, anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta situasi nyata di lapangan
- Terlampau menekankan hasil (yaitu : laba bersih sesungguhnya dibandingkan dg jumlah laba yang dianggarkan), namun bukan pada sebab musababnya.
- Tema partisipatif pada anggaran menuntut dukungan penuh dan keterlibatan manjemen.
- Dapat menggerogoti inisiatif manajemen dengan menghalangi perkembangan dan tindakan baru yang tidak tercakup dalam anggaran.
- Proses penganggaran bukanlah ilmu murni dan pertimbangan yang baik memainkan peran esensial.
Penyusun Anggaran Operasional
Anggaran operasional merupakan rencana
tentang seluruh kegiatan perusahaan. Umumnya tujuan akhir perusahaan adalah
mendapat keuntungan, Anggaran Operasi merupakan deskripsi rinci
pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan.
Anggaran operasi terdiri dari berbagai anggaran penyusun didalamnya yaitu;
-
Anggaran penjualan
-
Anggaran produksi
-
Anggaran bahan baku langsung
-
Anggaran tenaga kerja langsung
-
Anggaran overhead pabrik
-
Anggaran persediaan akhir barang jadi
-
Anggaran beban penjualan dan admin
Anggaran penjualan : Yakni merupakan skedul rinci yang
memperlihatkan penjualan yang diharapkan untuk periode yang akan datang.
Anggaran penjualan berasal dari estimasi permintaan (dan kesanggupan untuk
memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu. Anggaran Penjualan
meliputi anggaran tentang jenis produk yang akan dijual, volume produk yang
akan dijual, harga perunit, waktu penjualan, dan daerah penjualan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Anggaran Penjualan :
1. Faktor
intern, yaitu factor-faktor dari dalam perusahaan, seperti :
A.
Penjualan tahun-tahun yang lalu
B.
Kebijakan perusahaan terkait masalah penjualan
C.
Kapasitas produksi dan kemungkinan perluasannya
D.
Tenaga kerja yang dimiliki
E.
Modal yang tersedia
F.
Fasilitas-fasilitas lainnya
- Faktor Eksternal Perusahaan, yaitu :
A.
Persaingan
B.
Posisi perusahaan dalam persaingan
C.
Tingkat pertumbuhan penduduk
D.
Tingkat penghasilan masyarakat
E.
Faktor-faktor makro lainnya.
Anggaran
produksi : memperlihatkan jumlah barang jadi yang harus diproduksi oleh
perusahaan dalam satu periode anggaran. Barang jadi yang akan diproduksi untuk
periode anggaran harus memperhatikan tingkat penjualan dalam unit, serta jumlah
persediaan akhir dan awal barang jadi karena perusahaan manufactur tradisional
menggunakan persedian sebagai penyangga terhadap ketidakpastian permintaan atau
proses produksi.
Untuk menghitung jumlah unit yang diproduksi,
diperlukan data jumlah unit yang dijual dan jumlah unit pada persediaan awal
dan akhir;
Unit produksi =
unit penjualan yang diharapkan + unit persediaan akhir – unit persediaan awal.
Anggaran bahan
baku langsung, menyajikan dua informasi berikut :
a. Jumlah
kebutuhan pemakaian bahan baku : jumlah bahan baku yang diperlukan dalam satu
periode anggaran ditentukan oleh jumlah barang jadi yang akan diproduksi dan
standar kebutuhan bahan baku untuk setiap 1 unit barang jadi.
b. Nilai
pembelian bahan baku dalam rupiah : jumlah bahan baku yang akan dibeli dalam
satu periode anggaran diperoleh dengan persediaan akhir bahan baku dan
dikurangi dengan persediaan awal bahan baku yang ada di perusahaan. Kemudian
nilai pembelian bahan baku dalam rupiah diperoleh dengan mengalikan jumlah
bahan baku yang akan dibeli dengan perkiraan harga beli bahan baku per unitnya.
Tujuan
penyusunan anggaran persediaan bahan baku langsung
- untuk mengendalikan tingkat persediaan bahan baku langsung yang
- terdapat dalam gudang sehingga dapat diketahui penggunaan bahan
- baku langsung dan bahan baku langsung yang masih tersisa sebagai
- persediaan sesuai dengan rencana semula.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi persediaan bahan baku adalah:
- Volume produksi selama suatu periode waktu tertentu
- Volume minimal bahan baku langsung
- Besarnya pembelian yang ekonomis
- Taksiran perubahan harga beli bahan baku langsung di waktu yang akan datang.
- Biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan baku langsung
- Tingkat kecepatan bahan baku langsung menjadi rusak.
Setelah
prakiraan penggunaan bahan dapat dihitung, bahan yang dibeli dapat ditentukan
dengan cara;
Pembelian = bahan langsung untuk
produksi + persediaan akhir bahan langsung yang diinginkan – persediaan awal
bahan langsung
Jumlah bahan langsung dalam persediaan ditentukan
oleh kebijakan persediaan perusahaan
Anggaran biaya
tenaga kerja langsung : memperlihatkan jumlah jam tenaga kerja langsung
yang dibutuhkan untuk memproduksi barang jadi yang ditetapkan dalam anggaran
produksi. Selain itu, juga memperlihatkan perkiraan tingkat upah yang akan
diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsungnya.
Anggaran
Jam Kerja Langsung
- Anggaran produksi
- Standar pemakaian jam kerja langsung, waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk.
Standar
jam kerja dapat ditentukan dengan cara:
- Time and motion study
- Data historis
- Standar dari perusahaan sejenis
- Standar yang ditetapkan oleh industri sejenis
Anggaran
Jam Kerja Langsung = anggaran produksi x standar jam kerja langsung
Anggaran
biaya tenaga kerja langsung = anggaran jam kerja langsung x tarif upah per jam.
Anggaran biaya
overhead produksi : memperlihatkan perkiraan biaya overhead produksi
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mencapai target produksi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Identifikasi dilakukan terhadap setiap perubahan
dalam setiap jenis biaya (misalnya, perlengkapan dan utilitas), dan jumalah
yang diperkirakan akan dikeluarkan untuk setiap item per unit aktivitas
diestimasi.
Anggaran beban
penjualan dan administrasi : memperlihatkan perkiraan beban operasi yang
akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu periode anggaran. Secara umum,
dibagi dalam 2 kelompok, yaitu beban penjualan (selling expenses) dan beban
administrasi (administrasi expenses) yang menjelaskan pengeluaran yang
direncanakan untuk kegiatan nonproduksi. Beban penjualan dan administrasi dapat
dibagi menjadi komponen tetap dan variable. Beban yang bervariasi dengan
aktivitas penjualan mencakup komisi penjualan, biaya pengangkutan dan
perlengkapan.
Anggaran
persediaan akhir barang jadi
Anggaran ini memberikan informasi yang diperlukan
untuk menyusun neraca dan juga merupakan masukan (input) penting dalam
penyusunan anggaran harga pokok penjualan.
Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional
Prosedur
penyusunan anggaran biaya operasional dalam suatu organisasi biasanya
dikoordinasikan oleh komite anggaran dan departemen anggaran. Anggaran biaya operasional harus dapat
membedakan bagian-bagian yang dapat dikendalikan dan anggaran tersebut harus
dilihat secara rinci setiap periode. Pada saat membuat atau mengembangkan
anggaran biaya operasional untuk setiap pusat.
Menurut Sofyan Syarif Harahap Menyatakan bahwa :
“ Proses penyusunan anggaran adalah
tahapan kegiatan yang dilakukan dalam penyusunan anggaran sehingga tersusun dan
menjadi pegangan manajemen dalam kegiatan operasional “.
Menurut
Sofyan Syarif Harahap, prusedur
penyusunan anggaran biaya operasional secara umum adalah sebagai berikut :
1. Menganalisa
informasi masa lalu dan lingkungan eksternal yang diantisipasi untuk mengetahui
kekuatan, kelemahan, kesimpulan dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan.
2. Menyusun perencanaan yang trategis dan
program-program kerja untuk menentukan tujuan perusahaan
3. Mengkomunikasikan tujuan organisasi jangka
panjang khususnya dalam hal biaya operasional, strategi dan program-program
kerja. ”