Pembahasan Strategi
bersaing M. Porter di Indonesia
1. Ancaman masuk dari pendatang baru,
kekuatan ini biasanya dpengaruhi besar kecilnya hambatan masuk ke dalam
industri. Hambatan masuk kedalam industri itu contohnya antara lain : besarnya
biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan ,akses terhadap bahan mentah, akses
terhadap saluran distribusi, ekuitas merek dan masih banyak lagi. Biasanya
semakin tinggi hambatan masuk , semakin rendah ancaman yg masuk dari pendatang
baru.
2. Kekuatan tawar pemasok atau supplier.
Biasanya sedikit jumlah pemasok, semakin penting produk yang dipasok, dan
semakin kuat posisi tawarnya.
3. Kekuatan tawar pembeli ,dimana kita
bisa melihat bahwa semakin besar pembelian, semakin banyak pilihan yang
tersedia bagi pembeli dan pada umumnya akan membuat posisi pembeli semakin
kuat.
4. Produk–produk substitusi, seberapa
banyak produk substitusi di pasar. Ketersedian produk substitusi yg banyak akan
membatasi keleluasaan pemain dalam industri untuk menentukan harga jual produk.
5. Intensitas rovalitas antar pemain
dalam industri. Biasanya intensitas persaingan itu dipengaruhi banyak faktor,
misalnya struktur biaya produk. Misalnya kalau semakin besar porsi biaya tetap
dlm struktur biaya , maka semakin tinggi intensitas persaingan. Mengapa??
Karena setiap penjual memiliki tingkat breakeven point yang tinggi sehingga
biasanya.. harus menjual produk dalam jumlah yang besar, dan bila perlu
dilakukan banting harga agar bisa mencapai tingkat break even tersebut.
Contoh Analisis terhadap PT LG
Elektronik Indonesia.
1. Ancaman masuk dari pendatang baru
a. Pendatang baru perusahaan elektronik
yaitu: Fujitsu, Axus, dll.
b. Manajemen Strategi yang dilakukan:
ü Mempertahankan Loyalitas Konsumen
dengan perbaikan pelayanan konsumen
ü Tetap menjadikan produk elektronik
yang tahan lama dan berdaya saing mengikuti perkembangan zaman
2. Kekuatan posisi tawar pemasok
a. Karena LG Elektronik Indonesia
meruapakan perusahaan yang berpusat di Korea, jadi pemasok untuk PT LG
Elektronik berasal dari mancanegara dan oleh karena itu diperlukan hubungan
yang sangat baik untuk menjaga loyalitas supplier.
b. Manajemen Strategi yang dilakukan:
ü PT LG Elektronik sebaiknya tidak
lamban dalam melunasi kewajibannya kepada pihak supplier agar hubungan yang
terjalin antara kdua perusahaan akan tetap terus terjalin sehingga LG tidak
kekurangan pasokan bahan baku dari supplier
3. Kekuatan posisi tawar pembeli
a. Para pembeli produk LG berasal dari
berbagai kalangan tetapi harga harga produk LG cenderung stabil di pasaran
sehingga bisa dijangkau oleh kalangan menengah dan kalangan atas, namun kadang
kala LG elektronik juga mengadakan program big sale bagi produk-produk yang
sedikit cacat.
b. Manajemen Strategi yang dilakukan:
ü Produk berkualitas dan memuaskan
para konsumen.
ü Memberikan kontribusi usaha atau
Corporate Social Responsibility (CSR) melalui berbagai kegiatan dan donasi.
ü Program pemberian beasiswa tanpa
ikatan dinas apapun bagi mahasiswa-mahasiswi yang berprestasi di negeri ini
untuk melanjutkan program studi pasca sarjana (S2) di universitas- universitas
terkemuka di Korea. Panasonic Scholarship (PS).
ü Harga bersaing
ü Pemberian Service Garansi yang
memuasakan
ü Pelayanan yang baik
ü Promosi sesuai dengan mutu
ü Elektronik yang tahan lama / awet
ü Sponsor acara-acara musik terkemuka
4. Ancaman produk substitusi.
a. PT Lg Elektronik merupakan brand
elektronik yang paling terkemuka dengan sederet produknya yang inovatif, mulai
dari LCD TV, AC, Kulkas, Mesin Cuci, dan lainnya, dengan produk utama yang
inovatif berupa Air Conditioner. Substitusi dari produk LG Elektronik tentunya
masih bersifat tradisional. Misalnya produk LCD TV substitusinya Radio atau
bahkan layar sandiwara berupa opera, Kamera substitusinya Lukisan, AC
substitusinya Kipas Sate, Kulkas substitusinya termos es, Mesin Cuci
substitusinya Papan Gilasan dsb.
b. Manajemen Strategi yang dilakukan:
a. Menjadikan manufaktur kelas dunia di
bidang produk elektronik
b. Menghasilkan produk dengan kualitas
terbaik
c. Menawarkan produk-produk yang akan
memperkaya hidup mereka; produk-produk yang dibuat berdasarkan ide-ide segar
dan inovatif.
d. Terus berinovasi menciptakan
produk-produk yang handal berguna dan hebat.
e. Terus mengikuti perkembangan
kemajuan elektronik.
5. Kekuatan Kompetitor
a. Samsung, Sony, Panasonic, Sanyo,
Sharp, Toshiba, Denpoo dll.
b. Manajemen Strategi yang dilakukan:
ü Melakukan Inovasi Produk
ü Harga yang lebih terjangkau tetapi
mutu tetap
ü Promosi ditingkatkan
Hambatan implementasi dari strategi bersaing M. Porter di Indonesia
Model
lima kekuatan yang dikembangkan oleh Michael Porter, memperluas bidang untuk
analisis bersaing. Secara historis, pada saat mengamati lingkungan persaingan,
perusahaan berkonsentrasi pada perusahaan yang menjadi pesaing langsung mereka.
Tetapi pada saat ini, persaingan dipandang sebagai kelompok cara alternatif
bagi konsumen untuk mendapatkan hasil yang diinginkan daripada hanya sebagai
pesaing langsung.Secara umum, semakin kuat dorongan bersaing, akan semakin
rendah laba yang mungkin dapat dicapai perusahaan dalam industri tersebut.
Yang
dimaksud dengan halangan masuk dalam persaingan adalah;
Monopoli
bisa terjadi karena perusahaan–perusahaan lain menganggap tidak menguntungkan
untuk masuk pasar, atau memang terhalang (dihalang– halangi) masuk pasar.
Halangan masuk pasar disebut dengan istilah Barriers to Entery.
Hambatan
untuk memasuki industri (entry baarier) :
1. Skala
ekonomi (economics scale) : skala ekonomi menghalangi masuknya pendatang baru
dengan cara memaksa mereka untuk masuk pada skala besar.
2. Diferensiasi
produk (product differentiation) : diferensiasi produk menciptakan hambatan
masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk
mengatasi kesetiaan pelanggan yang ada.
3. Persyaratan
modal (capital requirement)
4. Biaya
peralihan pemasok (switching cost) : biaya yang harus dikeluarkan pembeli
bilamana berppindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya.
5. Akses
ke saluran distribusi
6. Kebijakan
pemerintah
Halangan
masuk pasar dibedakan atas dua jenis, yaitu :
1. Alasan
teknis (technical barriers to entery)
Ditinjau
dari segi teknis, memang ada perusahaan yang bersifat memasuki suatu pasar
tetapi terhambat secara teknis. Biasanya produksi untuk barang yang
bersangkutan mencirikan biaya marjinal yang semakin menurun, dan level output
yang memberikan biaya minimum sangat besar sekali. Debgan demikian teknologi
produksi yang efisien adalah yang berskala besar saja, sedang yang beroperasi
dengan skala kecil sangat tidak efektif. Modal yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jenis produksi ini biasanya sangat besar.
2. Karena
alasan hukum atau undang – undang (legal barriers to entery)
Kebanyakan
monopoli murni tercipta karena alasan hukum atau undang – undang, bukan karena
alasan teknis atau ekonomis. Banyak monopoli yang diizinkan (dilindungi) dengan
paten.
Secara
umum halangan masuk pasar bisa dibedakan antara halangan yang bersifat
eksternal dan internal. Ada pula contoh di atas yaitu halangan teknis dan hukum
termasuk halangan yang sifatnya eksternal. Dan ada pula halangan yang
diciptakan pemonopoli itu sendiri, misalnya dengan menciptakan produk – produk
atau teknik – teknik yang rumit dan menyusahkan. Teknik ini tidak sampai bocor
pada perusahaan pesaing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar