Islam
sangat lengkap mengatur aspek kehidupan manusia, termasuk dalam cara makan.
Mencuci tangan sebelum makan, makan dengan tangan kanan, tidak makan sampai
kekenyangan, dan tidak makan sambil berdiri—adalah beberapa adab yang sudah
dikenal dalam Islam. Namun ternyata, sebenarnya larangan untuk makan sambil
berdiri ini juga memiliki hikmah dan rahasia medis tersendiri.
Orang tua
sering melarang kita makan dan minum sambil berdiri. Mungkin kedengarannya
seperti nasihat biasa saja, tapi ternyata hal itu ada benarnya dan dapat
dibuktikan dari segi agama maupun kesehatan. Mau tahu?
Suatu kajian kesehatan akupuntur yang diadakan
salah satu ahli akupuntur, membuktikan bahwa air minum yang masuk dengan cara
minum sambil duduk lebih baik dibandingkan kita minum dengan cara berdiri.
Air putih
yang kita minum saat duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu
struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat)
dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan
yang berada di ginjal.
Sebaliknya,
jika kita minum air putih dengan cara berdiri, maka air yang kita minum itu
masuk tanpa disaring lagi. Air itu bisa langsung menuju kandung kemih. Ketika
langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan di saluran ureter.
Karena
banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter maka hal ini bisa menyebabkan
penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah
kencing itu penyebabnya.
Selain itu,
minum sambil berdiri tidak akan menyegarkan tubuh kita secara optimal dan air
yang terserap akan cepat turun ke organ tubuh bagian bawah. Sehingga air
tersebut tidak dapat tersebar ke seluruh oragan tubuh yang lain karena tidak
sempat terpompa oleh jantung. Padahal seperti yang kita ketahui, 80% lebih dari
tubuh kita terdiri dari air!
Adapun
apabila kita makan sambil berdiri, maka akan terjadi reflux asam lambung.
Dengan kata lain, asam lambung akan naik ke saluran esofagus dan membuat
sel-sel kerongkongan teriritasi. Iritasi sel kerongkongan ini dikarenakan pH
asam lambung yang sangat asam (pH 1 – 2,5) dan kadang ditandai dengan gejala
panas terbakar yang menyesak di dada (disebut sebagai “heartburn”). Bila kita
tetap bandel membiasakan makan atau minum sambil berdiri dalam jangka waktu
panjang, iritasi sel-sel kerongkongan ini akan berakumulasi dan menyebabkan
kanker saluran esofagus. Cara mencegah reflux asam lambung ini adalah dengan
makan sambil duduk.
Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum
sambil berdiri, Qotadah
berkata:”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu kebih buruk lagi”. (HR.
Muslim dan Turmidzi)
berkata:”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu kebih buruk lagi”. (HR.
Muslim dan Turmidzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar