TEORI AKUNTANSI
KONSEP PENDAPATAN DAN BEBAN
Oleh:
Wasis Riyanto
\201012182
UNIVERSITAS
ESA UNGGUL
FAKULTAS
EKONOMI
JURUSAN
AKUNTANSI
JAKARTA
2012
PENDAPATAN
(REVENUE)
Pengertian pendapatan
konsep
kesatuan usaha dapat menjelaskan mengapa pendapatan dan untung didefinisikan
sebagai kenaikan aset. Kalau ada aliran aset masuk yang terjadi karena
perusahaan menjual barang atau menyerahkan jasa maka aset perusahaan akan
bertambah. Kas masuk itulah yang disebut pendapatan. Pada saat terjadi
pendapatan, pada saat yang sama utang unit usaha kepada pemilik bertambah yang
berarti ekuitas bertambah, jadi pendapatan menambah ekuitas karena dengan
konsep kesatuan usaha pendapatan sebagai kenaikan kas menimbulkan kenaikan
utang kesatuan usaha kepada pemilik.
Dilihat dari segala kegiatan dan peristiwa yang mendukung
terjadinya pendapatan, menurut Theodorus M. Tuanakotta (2000 : 159-163) maka
secara teoritis saat pengakuan pendapatan dan beban bisa dilakukan pada
berbagai saat seperti:
1.
Selama
berlangsungnya produksi
Metode ini dapat pada kontrak-kontrak pembangunan jangka
panjang. Pengakuan pendapatan sebelum suatu bangunan selesai dibuat mempunyai
alasan yang cukup kuat baik dari segi pragmatis maupun teoritis. Dari segi
teoritis, pengakuan pendapatan selama berlangsungnya produksi untuk
kontrak-kontrak jangka panjang dapat dibenarkan karena beberapa hal.
Pertimbangan yang paling penting apakah harga total kontrak tersebut juga
ketidakpastian mengenai penagihan biasanya dapat dikurangi melalui pembayaran
angsuran atau dengan mengadakan kontrak dengan pihak-pihak yang dipercaya.
- Setelah
produksi
Pelaporan
pendapatan pada saat penyelesaian produksi diizinkan walaupun produk itu tidak
diproduksi menurut kontrak.
Kriteria
umum untuk pengakuan pendapatan adalah
Ø
Adanya harga pasar relatif stabil dan aktif
Ø
Tidak ada biaya pemasaran yang besar
Ø
Adanya penukaran unit-unit fisik tanpa pengaruh apa-apa
terhadap harga jual (interchange
ability of units).
- Pada saat
penjualan
Pelaporan
pendapatan pada saat penjualan didasarkan kepada:
Ø
Harga jual yang telah ditentukan dengan agak pasti
Ø
Produk yang dijual telah meninggalkan perusahaan dan diganti
dengan suatu asset lain (jadi pertukaran telah terjadi).
Ø
Untuk kebanyakan perusahaan, penjualan merupakan peristiwa
keuangan yang paling penting dalam kegiatan ekonominya.
Ø
Kebanyakan biaya produksi atau pengadaan produksi tersebut
telah dikeluarkan atau dapat ditentukan dengan mudah.
- saat
sesudah penjualan
Penerimaan
atau antisipasi mengenai penerimaan tunai sangat penting untuk pengukuran pendapatan,
tetapi tidak begitu penting dalam rangkaian kegiatan meningkatkan asset.
Sehingga meskipun penerimaan uang tunai sesudah saat penjualan memberikan
pengukuran verifiable, tetapi
sebenarnya tidak ada alasan untuk menunda pengakuan penjualan sampai saat
diterima. Menurut Hendriksen diterjemahkan oleh Marianus Sinaga Akuntansi
keuangan (2001 : 182) yaitu : “Beban terjadi apabila barang atau jasa
dikonsumsi atau digunakan dalam proses memperoleh pendapatan. Saat pelaporan
beban dilakukan dengan mencatat kegiatan dalam perkiraan atau memasukkannya
dalam laporan keuangan. Berdasarkan konsep nilai yang menyarankan bahwa harga
masukan (biaya) harus ditahan sampai pertambahan nilai dilaporkan dengan
penggantiannya, yaitu harga keluar (penjualan). Artinya saat pelaporan
pendapatan datang terlebih dahulu, kemudian menyusul pelaporan bebannya pada
periode yang sama.
Prinsip pendapatan memberitahukan: Homgren, Harrison,
Robinson, Alih bahasa Secokusumo, Akuntansi di Indonesia (2001:52)
- Kapan kita membuat suatu
ayat jurnal untuk mencatat pendapatan
- Berapa jumlah pendapatan
yang harus dicatat
Pencatatan dalam akuntansi berarti memindahbukukan hal
tersebut kedalam akun buku besar dan menyiapkan neraca sisa serta laporan
keuangannya. Sesuai dengan prinsip akuntansi akrual yang sudah diterima umum,
pengakuan pendapatan tidak harus terjadi pada saat kas diterima. Kerangka
konseptual mengidentifikasikan dua faktor yang harus dipertimbangkan dalam
memutuskan bilamana pendapatan di akui didalam laporang keuangan: Dyckman,
Dukes, Davis, Intermediate Accounting (2007:238)
- Pendapatan yang dihasilkan
Pendapatan
dihasilkan ketika perusahaan secara mendasar menyelesaikan semua yang harus
dilakukannya agar dikatakan menerima manfaat dari pendapatan yang terkait.
Secara umum, pendapatan diakui ketika proses menghasilkan laba diselesaikan
selama biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses menghasilkan laba
dapat diestimasi secara handal.
- Pendapatan direalisasikan atau dapat direalisasi
Pendapatan
direalisasi ketika kas diterima untuk barang atau jasa yang dijual. Pendapatan
itu dapat direalisasi ketika klaim atas kas diterima ditentukan dapat segera
dikonversikan kedalam jumlah kas tertentu. Kriteria ini juga dapat dipenuhi
jika produk tersebut adalah suatu komoditas, dimana ada pasar publik untuk
jumlah yang tidak terhingga dari produk tersebut yang dapat dibeli atau dijual
pada harga pasar yang telah diketahui.
Pengiriman barang atau jasa kepada seorang konsumen adalah
kejadian penting yang sesungguhnya terjadi pada semua transaksi yang
menghasilkan pendapatan. Dengan fakta ini, tiga kategori waktu yang luas dari
pengakuan pendapatan dapat didentifikasikan sebagai berikut: Dyckman, Dukes,
Davis, Intermediate Accounting (2000:239):
1.
Pendapatan diakui pada saat pengiriman produk atau jasa
2.
Pendapaan diakui setelah pengiriman produk atau jasa
3.
Pendapatan diakui sebelum pengiriman produk atau jasa
Secara umum, pendapatan diakui sebelum pengiriman ketika
proses menghasilkan laba menghabiskan bebeapa periode akuntansi dan ini penting
untuk menyajikan informasi pendapatan sebelum proses menghasilkan laba selesai.
Dalam beberapa situasi, ketika ada kontrak untuk membuat produk sejumlah barang
tertentu yang akan diterima ketika produk tersebut dikirim, pendapatan dapat
diakui ketika dihasilkan yang mungkin sebelum dikirim ke pelanggan.
Menurut Smith & Skousen, Intermediate Accounting
(2001:120) walaupun praktek saat penjualan adalah titik pengakuan pendapatan
yang paling umum, ada variasi yang patut dicatat terhadap aturan umum ini:
- Pendapatan diakui pada saat penyelesaian produksi
Jika
produk atau aktiva lain dapat dengan cepat direalisasikan produk tersebut dapat
dijual pada harga cukup pasti tanpa memerlukan usaha penjualan yang pasti.
Keadaan demikian dapat kita temukan pada logam mulia tertentu dan produk
pertanian yang didukung oleh jaminan harga pemerintah. Dalam situasi ini proses
menghasilkan laba dianggap hampir selesai manakala penambangan atau produksi
barang bersangkutan telah selesai.
- Pendapatan diakui dengan prosentase penyelesaian dan
pelaksaan proporsional
Jika
suatu produk atau jasa dikontrakkan dimuka, pendapatan dapat diakui ketika
produksi dilaksanakan atau jasa diberikan, khususnya jika periode akuntansi
atau pemberian jasa lebih panjang dari satu tahun fiskal.
- Pendapatan diakui dengan penjualan cicilan dan pemulihan
biaya
Jika
ketertagihan atau kolektivitas atas aktiva yang diterima atas kas yang diterima
untuk pertukaran produk atau jasa diragukan, pendapatan dan keuntungan mungkin
harus diakhiri pada saat kas diterima.
Pengakuan pendapatan menurut PSAK terdiri dari atas penjualan
barang dan penjualan jasa.
Sifat
Pendapatan
Definisi
pendapatan yang lebih tradisional adalah bahwa pendapatan merupakan arus
masuk aktiva atau aktiva bersih ke dalam perusahaan sebagai hasil penjualan
barang atau jasa. Inilah pendekatan FASB Statement of Financial Accounting
Concept No.3 (SFAC 3). Konsep dasar pendapatan adalah
bahwa pendapatan merupakan proses arus, yaitu penciptaan barang dan jasa oleh
perusahaan selama jarak waktu tertentu
Unsur
yang termasuk dalam pendapatan
Dalam
Statement No.4. APB menyajikan pandangan yang komprehensif
mengenai pendapatan. Selain penjualan dan jasa, dalam pendapatan dimaksudkan
penjualan sumber-sumber daya selan produk perusahaan, seperti pabrik, peralatan
dan investasi.
Di
dalam FASB SFAC No.3, dijelaskan definisi pendapatan yang lebih sempit sebagai
produk atau jasa perusahaan sebagai berikut: “pendapatan terjadi (dari) operasi
utama atau operasi pusat perusahaan yang bersinambung selama satu periode”.
Jadi dalam definisi ini, pendapatan tidak mencakup keuntungan. Paton dan
Littleton mengutarakan juga pandangan ini dengan mengakui arus penyelesaian
sebagai sumber utama pendapatan.
Pengukuran
pendapatan
Nilai
tukar produk atau jasa perusahaan merupakan ukuran terbaik bagi pendapatan.
Nilai tukar ini menunjukkan ekivalen kas atau nilai sekarang dari pendiskontoan
tagihan uang yang akhirnya akan diterima dari transaksi pendapatan.
Saat
pelaporan pendapatan
Suatu
alternative pelaporan pendapatan pada waktu penyelesaian kegiatan utama
ekonomik adalah konsep pelaporan pendapatan berdasarkan kejadian kritis.
Pencatatan
pendapatan di dalam laporan akuntansi harus berdasarkan krtiteria berikut:
1.
nilai
ekonomik harus sudah ditambahkan perusahaan pada produknya.
2.
jumlah
pendapatan harus dapat diukur
3.
pengukuran
harus dapat dibutuhkan dan secara relative bebas dari bias
4.
beban
yang berkaitan harus dapat ditaksir dengan tingkat ketepatan yang layak.
Pada
umumnya, laporan akuntansi akan lebih baik jika pendapatan dilaporkan sedini
mungkin sesudah pertambahan nilai dapat diukur. Akan tetapi pengukuran
pendapatan dengan menggunakan probabilitas akan lebih baik daripada hanya
melaporkan jumlah pendatan berniali tunggal yang menggambarkan ekivalen
kepastian.
Saat Pelaporan
|
Ktriteria
|
Contoh
|
Selama produksi
Pada
saat penyelesaian produksi
Pada
saat penjualan
Pada
saat penagihan kas
|
Penetapan harga perusahaan
berdasarkan kontrak atau persyaratan usaha yang umum ataupun harga pasar yang
ada pada berbagai tingkat produksi.
Adanya
harga jual yang dapat ditentukan atau harga pasar yang stabil. Biaya
pemasaran tidak besar.
Harga
yang ditetapkan untuk produk itu. Metode yang layak untuk menaksir jumlah
yang dapat ditagih. Penaksiran semua beban material yang berkaitan.
Tidak
mungkin menilai aktiva yang diterima dengan tingkat ketepatan yang wajar.
Beban tambahan material, mungkin masih ada, dan beban ini tidak dapat
ditaksir dengan tingkat ketepatan yang wajar pada saat penjualan
|
Akrual: kontrak jangka
panjang, pertumbuhan (accreation)
Logam
muli; produk pertanian; jasa
Sebagian
besar penjualan barang dagangan.
Penjualan
angsuran; pertukaran aktiva tetap tanpa nilai yang ditetapkan secara teruji.
|
Persamaan Akuntansi
Dengan
konsep kesatuan usaha, eleman pendapatan (serta untung) dan biaya (serta rugi)
merupakan penyebab perubahan ekuitas. Hubungan fungsional antar buku besar ini
dapat dinyatakan dengan persamaan
akuntansi yang spesifik dan bukan
persamaan aljabar.
Persamaan tersebut dirumuskan sebagai berikut:
A = K + E + P – B + I
– D
BEBAN
(EXPENSES)
Seperti
istilah pendapatan, istilah beban juga merupakan konsep arus, yang menggambarkan
perubahan yang tidak menguntungkan dalam sumber daya perusahaan. Tetapi tidak
semua perusahaan yang tidak menguntungkan itu termasuk beban. Definisinya yang
lebih tepat, beban adalah penggunaan atau pemakaian barang dan jasa di dalam
proses mendapatkan pendapatan.
Aspek
yang tidak menguntungkan dari kegiatan menghasilkan pendapataan cenderung
mengurangi kekayaan pemegang saha di dalam perusahaan. Beban sering
didefinisikan dalam konteks ini. Biaya sering didefinisikan dalam arti biaya
yang habis terpakai atau alokasi biaya. Definisi ini tidak mencerminkan
observasi dunia nyata. Penilaian beban tidak sama dengan pendefinisian beban.
Unsur
yang termasuk di dalam beban
Perhimpunan
Akuntansi Amerika (AAA) pada tahu 1948 mendefinisikan bahwa beban terdiri dari
biaya operasi dan kerugian. Dengan kata lain, FASB SFAC No.3 dengan jelas
membedakan antara beban dan kerugian. Hanya beban berkaitan dengan operasi
utama dan operasi perusahaan berkaitan dengan atau incidental bagi kegiatan
perusahaan. Perbedaan ini akan diteuskan di dalam penambahan berikut untuk
mempertahankan kejelasan penambahan
Pengukuran
beban
Menurut
mereka yang mendefinisikan beban sebagai penurunan dalam aktiva bersih
perusahaan, suatu alat ukur yang logis adalah nilai barang dan jasa pada waktu
digunakan dalam operasi perusahaan. Pengukuran biaya yang paling umum adalah:
1.
biaya
historis
2.
nilai
berjalan, seperti biaya pengganti, dan
3.
biaya
oportunitas atau ekivalen kas pada saat berjalan.
Saat
pengakuan beban
Menurut
difinisi, beban terjadi apabila barang atau jasa dikonsumsi atau dilakukan
dengan mencatat kegiatan di dalam perkiraan atau memasukkannya di dalam laporan keuangan. Pelaporan beban dapat
terjadi bersamaan dengan kegiatan menggunakan barang atau jasa; atau boleh
dilakukan sesudah kegiatan itu; atau dalam keadaan yang tidak biasa, boleh
mendahului kegiatan itu.
Definisi
laba sebagai perubahan dalam nilai umumnya menyarankan bahwa beban harus
dilaporkan kapan saja terjadi penurunan nilai atau jika tidak terdapat manfaat
atau nilai nyata yang akan diterima pada masa yang akan datang dari penggunaan
barang atau jasa. Konsep laba yang menekankan arus kas menyimpulkan beban bahwa
beban harus dilaporkan sedekat mungkin dengan saat pengeluaran kas yang
sebenarnya. Akuntansi akrual yang tradisional yang agaknya berada diantara
kedua ekstrem ini, tetapi bersandar pada konsep nilai yang menyarankan bahwa
harga masukan (biaya) harus ditahan sampai pertambahan nilai dilaporkan dengan
penggantinya, yaitu harga keluar (penjualan). Artinya, beban harus diakui pada
periode dimana pendapatan yang berkaitan diakui.
Referensi;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar